Sebuah kunjungan resmi dilakukan oleh sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka datang di tengah penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang mencapai 7%. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan respons positif serta membangun kembali kepercayaan pasar. Situasi ini menjadi penurunan terdalam sejak pandemi tahun 2020.
Melalui kehadiran mereka, pihak DPR ingin menunjukkan dukungan penuh dari negara kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BEI. Hal ini juga dimaksudkan sebagai langkah strategis untuk menghindari kepanikan di kalangan investor. Dengan demikian, kunjungan ini memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran publik akibat anjloknya IHSG, para anggota DPR menyampaikan pesan bahwa negara siap mendukung sepenuhnya sistem keuangan nasional. Wakil Ketua Komisi XI Mohamad Hekal bersama rekan-rekannya berupaya meyakinkan masyarakat bahwa situasi masih terkendali meskipun fluktuasi pasar cukup signifikan.
Kehadiran rombongan DPR dipimpin langsung oleh Misbakhun dan Sufmi Dasco pada Selasa (18/3/2025) di BEI. Mereka menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar formalitas tetapi bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menjaga kondisi pasar saham. Melalui diskusi dengan Direktur Utama BEI Iman Rachman, mereka membahas strategi jangka pendek dan panjang untuk mengembalikan kepercayaan investor domestik maupun internasional.
Selain itu, kunjungan ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan telah disiapkan guna mencegah kerugian lebih besar. Para legislator juga menyoroti perlunya sinergi antara institusi pemerintahan dan swasta agar dapat bekerja sama secara efektif dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Salah satu tujuan utama kunjungan adalah membangun kembali keyakinan pasar bahwa institusi negara hadir sebagai pelindung utama sistem finansial. Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Misbakhun, yang menekankan pentingnya dukungan penuh dari pemerintah kepada otoritas jasa keuangan. Dukungan ini mencakup kebijakan-kebijakan yang dirancang untuk menjaga stabilitas pasar saham.
Kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi DPR untuk mengevaluasi performa BEI dalam menghadapi tantangan global. Dengan adanya komunikasi langsung antara kedua pihak, diharapkan solusi konkret dapat segera ditemukan. Salah satu langkah yang dibahas adalah pengambilan kebijakan darurat jika situasi semakin memburuk. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya panic selling yang dapat memperparah kondisi pasar.
Lebih lanjut, kehadiran DPR di BEI diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi investor asing dan domestik. Mereka percaya bahwa kolaborasi erat antara lembaga legislatif dan eksekutif akan membawa manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun IHSG sempat turun hingga 7%, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah diyakini dapat mempercepat pemulihan pasar saham Indonesia.