Para petani tebu di wilayah Jawa Timur merayakan pencapaian penting dengan panen perdana mereka. Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, disoroti pentingnya kerja sama antar lembaga untuk mendukung ketersediaan permodalan serta pengadaan pupuk subsidi bagi para petani. Selain itu, harapan tinggi diletakkan pada hasil rendemen tebu yang berkualitas guna meningkatkan pendapatan para petani.

Kemitraan strategis menjadi sorotan dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional melalui sinergi antara KUD, industri gula, dan institusi keuangan. Para petani juga menargetkan hasil rendemen yang memadai agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi anggotanya.

Kemitraan Strategis Mendorong Swasembada Pangan

Dengan hadirnya berbagai pihak seperti bank, pabrik gula, dan organisasi KUD, kolaborasi lintas sektor telah terbentuk guna memperkuat ekosistem pertanian tebu di Jawa Timur. Ketua Umum Induk KUD, Portasius Nggedi, menekankan pentingnya akses permodalan dan dukungan logistik bagi para petani tebu. Sinergi ini diharapkan bisa menciptakan rantai nilai yang lebih adil dan menguntungkan.

Kemitraan ini tidak hanya melibatkan penyediaan modal tetapi juga memastikan bahwa petani mendapatkan harga jual yang kompetitif dan stabil. Portasius menegaskan perlunya pendekatan holistik dalam mendukung petani tebu melalui fasilitasi dari Induk KUD sebagai mitra strategis nasional. Model ini dirancang untuk menjamin bahwa semua elemen dalam rantai pasok memiliki kontribusi yang setara dan saling menguntungkan.

Peningkatan Hasil Rendemen untuk Kesejahteraan Petani

Selain fokus pada kolaborasi lintas sektor, para petani tebu juga menetapkan target hasil rendemen yang optimal untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ketua KUD Dewi Sartika, H Muhbin, optimistis bahwa hasil panen perdana kali ini akan mencapai rentang 8 hingga 9 persen. Angka tersebut diyakini cukup signifikan untuk memberikan penghasilan yang layak bagi para anggota KUD.

Pencapaian hasil rendemen yang baik sangat bergantung pada kombinasi faktor seperti kualitas benih, teknik budidaya modern, serta dukungan infrastruktur yang memadai. Dengan dukungan dari pihak-pihak terkait seperti Pabrik Gula Gempol Kerep dan Bank BNI, para petani memiliki peluang lebih besar untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Selain itu, program pupuk subsidi turut memainkan peran penting dalam menurunkan biaya produksi sehingga meningkatkan margin keuntungan para petani.