Di tengah perhatian dunia, Vatikan menyaksikan momen penting dalam sejarah gereja dengan munculnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina. Tanda ini menunjukkan bahwa para kardinal telah memilih pengganti spiritual mereka setelah melalui proses pemungutan suara yang cermat. Meskipun identitas paus baru belum langsung diumumkan, publik diperkirakan akan mengetahui hasilnya dalam waktu satu jam ke depan ketika figur tersebut muncul di balkon Kapel Sistina.
Kapel Sistina menjadi saksi bisu bagi tradisi bersejarah gereja Katolik. Dalam ruang rahasia ini, para kardinal berkumpul untuk memutuskan siapa yang layak mengambil alih tongkat kepemimpinan agama global ini. Setelah asap putih terlihat, tanda jelas bahwa suara telah diputuskan, semua mata tertuju pada Lapangan Santo Petrus. Tradisi ini tidak hanya melambangkan akhir dari proses pemilihan, tetapi juga awal dari era baru dalam sejarah gereja.
Seiring munculnya asap putih, paus baru diketahui sedang menyiapkan diri di sebuah ruangan kecil di sebelah Kapel Sistina. Di sini, ia mengenakan jubah kepausan putih sebagai simbol status barunya. Saat ini, gereja dan umat Katolik di seluruh dunia menantikan pengumuman resmi oleh seorang kardinal senior yang akan menggunakan frasa Latin "Habemus Papam", artinya "kami memiliki seorang Paus". Ini adalah saat yang sangat dinantikan karena akan diikuti oleh pengenalan nama kepausan yang dipilih oleh paus baru.
Dengan munculnya asap putih, dunia kini menantikan penampilan pertama paus baru di balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus. Peristiwa ini akan menandai dimulainya babak baru dalam kepemimpinan gereja Katolik. Tradisi ini bukan hanya tentang pergantian kepemimpinan, tetapi juga tentang harapan baru bagi umat Katolik di seluruh dunia. Para kardinal telah menyelesaikan tugas mereka dengan memilih seorang pemimpin baru, dan sekarang semua mata tertuju pada masa depan gereja di bawah kepemimpinan paus yang baru terpilih.