Anak berusia sembilan tahun, Rasya Alteza Ghandi, yang berasal dari Desa Watesjaya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City, akan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang silat internasional. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk KEK MNC Lido City, membantu atlet cilik ini mempersiapkan diri untuk Malaysia Open Naga Sakti Junior Silat International Championship League 2025. Prestasi Rasya sebelumnya telah mencatatkan namanya di kancah internasional dengan dua medali emas dari kompetisi di Australia dan Malaysia serta berbagai penghargaan nasional.
Sejak usia enam tahun, Rasya mulai dilatih dalam seni bela diri pencak silat melalui perguruan Tunas Muda Indonesia Cimande. Latihan rutin setiap minggu memberikan fondasi kuat bagi keterampilannya. Menjelang turnamen besar di Malaysia, intensitas latihan ditingkatkan guna menjamin performa terbaik. Pencak silat bukan hanya olahraga fisik tetapi juga menjadi cara melestarikan warisan budaya Indonesia yang telah diakui secara global oleh UNESCO.
Rasya, siswa kelas tiga SDN Pangarakan 2 di Kabupaten Bogor, telah membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk meraih prestasi. Sebelumnya, ia berhasil mengumpulkan banyak trofi dari kejuaraan-kejuaraan bergengsi baik di tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan keluarga, sekolah, serta masyarakat luas, termasuk pemerintah daerah dan KEK MNC Lido City yang turut serta dalam mendukung talenta muda ini.
Berkat dukungan dari berbagai pihak, langkah Rasya menuju pentas dunia semakin mantap. Dukungan ini tidak hanya berupa fasilitas atau materi, tetapi juga motivasi moral yang sangat berarti bagi perkembangan karier olahraganya. Harapan besar dipertaruhkan pada anak muda ini untuk membawa nama harum bangsa di kancah internasional.
Dengan dukungan yang diterimanya, Rasya Alteza Ghandi siap menunjukkan kemampuan terbaiknya di Malaysia. Semangat dan dedikasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya bahwa dengan kerja keras dan dukungan lingkungan, impian dapat diwujudkan. Perjalanan Rasya bukan hanya cerita individu, tetapi juga simbol kebanggaan kolektif sebuah desa dan negara.