Dalam sebuah perkembangan menarik, SMA Negeri 6 Surakarta telah mempersiapkan diri untuk menghadapi sidang yang diajukan oleh M Taufiq terkait keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sidang ini berlangsung di Pengadilan Negeri Solo pada Kamis (24/4/2025). Kepala sekolah Munarso menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Biro Hukum Pemprov Jawa Tengah guna mendukung klaim keaslian ijazah tersebut. Sebelumnya, Jokowi juga telah menunjukkan dokumen pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi kepada sejumlah wartawan di Kota Solo.

Persidangan dan Persiapan SMA Negeri 6 Surakarta

Di tengah suasana tegang namun tetap profesional, SMA Negeri 6 Surakarta bersiap menghadapi sidang penting di Pengadilan Negeri Solo. Pada hari Kamis (24/4/2025), kepala sekolah Munarso mengungkapkan bahwa mereka telah berkoordinasi erat dengan Biro Hukum Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung klaim keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo. Dalam persidangan, pihak sekolah siap menyerahkan bukti-bukti fisik jika diminta oleh hakim.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah Jokowi menunjukkan dokumen ijazah asli kepada para wartawan di Kota Solo pada Rabu (16/4/2025). Dokumen-dokumen tersebut mencakup bukti lulusan dari SDN Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, serta Universitas Gadjah Mada (UGM). Menariknya, semua ijazah tingkat SD hingga SMA disimpan dalam satu map, sementara ijazah UGM diletakkan dalam map tersendiri.

Jokowi sendiri menegaskan bahwa dokumen-dokumen tersebut disimpan dengan baik selama bertahun-tahun, meskipun tempat penyimpanan ijazah SD hingga SMP tidak menggunakan stopmap asli. Sementara itu, map untuk ijazah UGM masih asli sesuai pemberian universitas tersebut.

Dari sudut pandang jurnalistik, kasus ini memberikan pelajaran tentang pentingnya transparansi dan dokumentasi data pribadi. Keputusan Jokowi untuk menunjukkan ijazahnya secara langsung kepada publik menunjukkan upaya serius untuk menjaga integritas informasi. Hal ini juga menyoroti peran lembaga pendidikan dalam menjaga keaslian dan keamanan dokumen siswa. Bagi pembaca, kasus ini dapat dijadikan pengingat akan pentingnya melestarikan dokumen penting serta membuktikan kebenaran melalui fakta konkret.