Pemimpin Tesla dan SpaceX, Elon Musk, tengah menjadi sorotan terkait posisinya sebagai karyawan pemerintah khusus di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Menurut juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, Musk akan mengakhiri perannya sebelum masa jabatan resminya berakhir. Informasi ini muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk membawa Musk kembali ke sektor swasta. Sejak ditugaskan memimpin upaya penghematan anggaran pemerintah senilai USD1 triliun dalam 130 hari, DOGE hanya berhasil mencapai penghematan sebesar USD140 miliar hingga awal April. Selain itu, langkah-langkah yang diambil oleh departemen ini, seperti pemecatan massal pegawai negeri, telah memicu reaksi keras dari masyarakat Amerika Serikat.
Kehadiran Elon Musk di DOGE dimaksudkan untuk memberikan solusi inovatif terhadap birokrasi federal AS yang dianggap boros. Dalam waktu singkat, Musk harus mengejar target penghematan besar-besaran. Namun, hasil nyata dari program ini jauh dari harapan. Pengurangan tenaga kerja, penjualan aset, serta pembatalan kontrak tampaknya tidak cukup efektif untuk mencapai tujuan utama. Situs web resmi DOGE bahkan sering kali menghadapi kritik karena adanya kesalahan dalam perhitungan data. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi strategi Musk belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi awal.
Selain isu teknis, tindakan DOGE juga memicu protes luas di seluruh negeri. Hampir 200.000 pegawai pemerintah dilaporkan dirumahkan atau dipecat melalui skema pemutusan hubungan kerja sukarela. Kebijakan ini menyebabkan ketegangan sosial yang signifikan. Beberapa cabang Tesla juga menjadi sasaran vandalisme, menunjukkan betapa emosional masyarakat terhadap langkah-langkah yang diambil oleh departemen tersebut. Situasi ini semakin memperburuk reputasi Musk sebagai pemimpin proyek publik.
Protes terhadap kebijakan DOGE dan agenda Trump akan berlangsung pada Sabtu mendatang. Publik khawatir bahwa pendekatan penghematan yang agresif dapat merusak struktur administrasi pemerintah. Mandat DOGE secara keseluruhan akan berakhir pada tahun 2026, namun dampak negatif yang sudah dirasakan saat ini membuat banyak pihak mempertanyakan relevansi departemen ini. Keputusan akhir mengenai masa depan Musk di lingkaran pemerintahan masih belum dipastikan.
Masa depan kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah AS dalam konteks efisiensi anggaran tetap menjadi pertanyaan besar. Meskipun Musk dikenal karena kemampuan inovasinya, tantangan besar di bidang politik dan sosial tampaknya lebih kompleks daripada apa yang dia hadapi di dunia bisnis teknologi. Langkah-langkah selanjutnya akan menentukan apakah proyek ini bisa tetap berjalan atau harus dihentikan sebelum waktunya.