Dalam beberapa bulan terakhir, kenaikan biaya medis telah menjadi perhatian utama bagi industri asuransi di Indonesia. Para pemimpin sektor ini, termasuk rumah sakit swasta dan perusahaan asuransi, telah berusaha untuk mencari solusi bersama guna mengatasi tantangan finansial yang timbul akibat inflasi medis. Diskusi antara pihak-pihak terkait menyoroti kebutuhan akan penyesuaian sistem dan regulasi untuk memastikan layanan kesehatan tetap terjangkau dan efisien.
Sepanjang beberapa tahun terakhir, Komunikasi intensif telah dilakukan oleh Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia dengan Kementerian Kesehatan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai isu inflasi medis. Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia, Iing Ichsan Hanafi, menjelaskan bahwa ada upaya untuk menyusun pedoman kerja sama antara rumah sakit dan perusahaan asuransi. "Kami telah mendiskusikan pentingnya pembuatan protokol kerjasama yang jelas," ujarnya dalam sebuah forum di Jakarta pada Kamis (27/2/2025).
Salah satu hambatan utama adalah sistem operasional di rumah sakit. Meski demikian, pengalaman bekerja sama dengan BPJS telah memberikan pelajaran berharga bagi rumah sakit untuk melakukan perbaikan lebih lanjut. Menurut Karin Zulkarnaen dari Prudential Indonesia, data menunjukkan adanya penyalahgunaan dan peningkatan biaya yang signifikan. Contohnya, biaya operasi usus buntu meningkat dari Rp20 juta hingga Rp90 juta dalam kurun waktu dua tahun. Akibatnya, perusahaan asuransi harus menyesuaikan premi, namun tidak semua nasabah menerima kenaikan tersebut dengan baik.
Untuk mengatasi masalah ini, Prudential berfokus pada edukasi kepada peserta asuransi tentang pentingnya investasi pada kesehatan meski harga naik. Sementara itu, Ogi Prastomiyono dari OJK menekankan perlunya perbaikan tata kelola dan transparansi dalam ekosistem layanan kesehatan serta asuransi. Edukasi publik juga menjadi faktor kunci untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang berkualitas.
Berbagai langkah telah diambil untuk merespons isu inflasi medis. Kerjasama antara rumah sakit, perusahaan asuransi, dan regulator tampaknya menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan efisien. Dengan pendekatan kolaboratif dan fokus pada transparansi serta edukasi, diharapkan layanan kesehatan dapat terus berkembang tanpa memberikan beban berlebih pada masyarakat.