Pasar saham tanah air mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Rabu pekan lalu. Indeks utama bursa, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mencatatkan koreksi hingga 0,65% di level akhir 6.387,23. Dinamika ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi performa sektor-sektor penting. Sebanyak lebih dari 300 saham turun, namun aktivitas transaksi tetap tinggi dengan nilai mencapai Rp 20,78 triliun.
Kinerja buruk beberapa sektor menjadi pemicu utama pelemahan IHSG. Khususnya, sektor utilitas, finansial, serta konsumer primer menunjukkan tren negatif yang cukup tajam. Dalam rincian data, utilitas anjlok hampir 4%, sementara sektor perbankan dan barang konsumsi esensial juga turut memberikan tekanan signifikan. Selain itu, saham-saham besar seperti PT Barito Renewables Energy Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi penyumbang terbesar penurunan indeks dengan dampak total lebih dari 10 poin.
Aksi jual besar-besaran oleh investor asing menjadi sorotan utama dalam sesi perdagangan tersebut. Total penjualan bersih mencapai Rp 8,21 triliun, yang mayoritas berasal dari pasar negosiasi. Salah satu transaksi bernilai tinggi melibatkan saham EXCL, yang menyebabkan lonjakan aksi jual asing secara drastis. Selain itu, saham-saham perbankan seperti BBNI dan BMRI juga menjadi target utama penjualan asing, dengan masing-masing nilainya mencapai ratusan miliar rupiah. Situasi ini menunjukkan perlunya pemulihan kepercayaan investor untuk menjaga stabilitas pasar ke depannya.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan dari arus modal asing yang cenderung keluar. Namun, kondisi ini dapat dijadikan momentum bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan daya tarik investasi domestik. Dengan langkah-langkah strategis, seperti menawarkan insentif fiskal atau memperkuat regulasi pasar modal, diharapkan kepercayaan investor dapat diperbaiki dan kinerja IHSG akan semakin stabil di masa mendatang. Optimisme tetap dibutuhkan dalam menghadapi volatilitas pasar global yang terus berkembang.