Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membalikkan arah pada penutupan perdagangan hari ini. Setelah dibuka dengan pelemahan signifikan, indeks berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,13% atau 8,2 poin ke level 6.262,23. Aktivitas bursa mencatat sebanyak 309 saham menguat, sementara 259 lainnya melemah. Sektor bahan baku dan utilitas menjadi pendorong utama kenaikan tersebut, masing-masing naik 3,11% dan 2,77%. Namun, ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China tetap menjadi faktor sentimen negatif yang melingkupi pasar.

Pergerakan IHSG pada hari ini dipenuhi dinamika yang menarik. Meskipun dimulai dengan penurunan sebesar 1,10% hingga menyentuh level 6.187, pasar akhirnya pulih berkat kontribusi positif dari sejumlah emiten besar. Emiten konglomerat seperti BRMS dan AMMN memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan indeks dengan total sumbangan lebih dari 16 poin. Selain itu, saham BMRI dan BBNI juga turut mendukung performa IHSG, didorong oleh ekspektasi pembagian dividen yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sektor-sektor lainnya menunjukkan hasil campuran. Bahan baku dan utilitas tampil sebagai pemenang, sementara properti dan teknologi harus menghadapi penurunan. Dalam konteks lebih luas, investor masih waspada terhadap eskalasi ketegangan dagang global. Langkah China untuk meningkatkan tarif impor atas produk AS menjadi 125% menambah ketidakpastian pasar. Tarif baru ini akan diberlakukan mulai besok, Sabtu (12/4/2025), sebagai tanggapan atas langkah serupa yang diambil AS sebelumnya.

Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut telah memperburuk suasana investasi global. Pernyataan Kementerian Keuangan China mengecam tindakan AS sebagai pelanggaran aturan perdagangan internasional dan ancaman bagi stabilitas rantai pasok global. Meski demikian, optimisme masih hadir di pasar lokal melalui harapan bahwa ketegangan ini dapat diselesaikan melalui dialog diplomatik.

Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan hari ini mencerminkan ketahanan pasar domestik meskipun dihadapkan pada tantangan global yang signifikan. Sumbangan dari sektor-sektor strategis serta ekspektasi positif terkait dividen membantu mengimbangi tekanan dari luar negeri. Namun, pengamat pasar memperingatkan agar investor tetap berhati-hati menghadapi potensi gejolak lebih lanjut di masa mendatang.