Berita
Pendidikan Indonesia: Dukungan bagi Siswa Kelas Akhir melalui Program PIP
2025-05-08

Sebuah inisiatif besar diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung siswa dari keluarga kurang mampu. Program Indonesia Pintar (PIP) telah menominasikan lebih dari 51 ribu siswa kelas akhir di berbagai jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Melalui bantuan ini, siswa tidak hanya diberi dukungan finansial tetapi juga kesempatan belajar yang luas. Surat Keputusan (SK) Nominasi resmi dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rincian Penetapan SK Nominasi PIP Tahun 2025

Dalam sinar harapan baru bagi dunia pendidikan nasional, program sosial bernama Program Indonesia Pintar (PIP) terus berkembang dengan peningkatan jumlah penerima manfaatnya. Berlokasi di ibu kota negara, Jakarta, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi mengumumkan penetapan sebanyak 51.597 siswa sebagai nominator PIP 2025. Pengumuman ini dirilis melalui platform Instagram resmi Program Indonesia Pintar.

Program ini memberikan dukungan kepada siswa dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Secara rinci, distribusi siswa yang masuk dalam nominasi adalah sebagai berikut: 12.902 siswa dari tingkat SD, 21.385 siswa dari SMP, 17.310 siswa dari SMA, serta 11.822 siswa dari SMK. Bantuan ini mencakup penyediaan rekening SimPel oleh bank-bank yang ditunjuk sesuai permintaan Pusat Layanan Pendidikan (Puslapdik).

SK Nominasi sendiri merupakan hasil pengolahan data calon penerima PIP yang belum memiliki akses ke rekening SimPel. Penetapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua siswa yang membutuhkan mendapatkan dukungan yang sama tanpa diskriminasi.

Berkaca dari langkah signifikan ini, dapat disimpulkan bahwa pemerintah sedang gencar melakukan intervensi positif dalam memastikan setiap anak Indonesia memiliki hak atas pendidikan yang layak. Sebagai seorang wartawan, saya merasa optimis bahwa inisiatif ini akan membawa perubahan besar bagi generasi muda. Investasi pada pendidikan bukan hanya soal anggaran, tetapi juga tentang masa depan bangsa yang lebih cerah dan inklusif.

more stories
See more