Perusahaan tambang nikel yang terdaftar di bursa, PT PAM Mineral Tbk. (NICL), telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai kepada para pemegang sahamnya. Besaran dividen ini mencapai Rp 127,62 miliar atau setara dengan Rp 12 per saham, yang merupakan bagian dari laba bersih tahunan 2024 sebesar Rp 318,76 miliar. Kenaikan signifikan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan efisiensi dalam operasional perusahaan. Selain itu, NICL juga melakukan pergantian posisi kepemimpinan di dewan komisaris dan direksi sebagai langkah strategis untuk memperkuat manajemen.
Berkat kinerja luar biasa yang diraih selama tahun buku 2024, NICL berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hampir 11 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Pendapatan total meningkat menjadi Rp 1,44 triliun dari Rp 1,14 triliun pada tahun 2023, didorong oleh lonjakan volume penjualan serta penghematan biaya produksi. Dalam konferensi pers virtual yang dipimpin oleh Direktur Utama Ruddy Tjanaka, ia menjelaskan bahwa keputusan untuk membagikan dividen adalah bentuk apresiasi kepada para pemegang saham atas dukungan mereka selama tahun tersebut.
Dari saldo laba yang tersedia, sebesar Rp 22,54 miliar dialokasikan sebagai cadangan perusahaan guna menjamin stabilitas keuangan di masa mendatang. Sementara itu, sisanya sebesar Rp 59,64 miliar akan tetap dicatat sebagai saldo laba untuk investasi lebih lanjut. Marjin laba kotor naik tajam menjadi 35,86%, meningkat drastis dibandingkan angka 11,97% pada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan efektivitas pengelolaan biaya umum dan administrasi oleh tim manajemen.
Di samping pembagian dividen, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) juga membawa perubahan penting dalam struktur kepemimpinan NICL. Tandijono Jiko resmi dilantik sebagai Komisaris Utama, menggantikan David Kristiali, sementara Suhartono diangkat sebagai Direktur Business Development. Keputusan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi internal dan memastikan kelangsungan pertumbuhan perusahaan di tengah dinamika pasar global.
Perubahan kepemimpinan ini melengkapi langkah NICL dalam menjaga performa operasional yang solid. Dengan adanya susunan baru dalam dewan komisaris dan direksi, diharapkan NICL dapat melanjutkan tren positifnya dan memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan. Peningkatan marjin laba serta alokasi dana secara strategis menjadi fondasi kuat bagi NICL untuk terus berkembang di industri pertambangan nikel Indonesia.