Berita
China Perkuat Cadangan Emas Seiring Lonjakan Harga dan Ketegangan Dagang
2025-05-08

Pada awal tahun 2025, China terus memperluas cadangan emasnya selama enam bulan berturut-turut hingga April. Hal ini dilakukan di tengah kenaikan harga emas yang mendekati rekor baru, seiring dengan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pembelian besar-besaran oleh People’s Bank of China (PBOC) mencapai peningkatan sekitar 30 ton dalam enam bulan terakhir. Kenaikan harga emas yang signifikan didorong oleh permintaan investasi akibat kekhawatiran pasar finansial yang dipicu perang dagang.

Peningkatan Cadangan Emas: Langkah Strategis PBOC

Dalam periode enam bulan tersebut, cadangan emas milik PBOC meningkat pesat hingga mencapai sekitar satu juta ons atau setara dengan 30 ton. Data resmi pada pertengahan Mei menunjukkan lonjakan sebesar 70.000 troy ounce pada bulan April. Gerakan ini terjadi saat harga emas melonjak hampir 30% di awal tahun, membuat logam mulia menjadi aset safe haven yang sangat diminati.

Situasi ini tidak lepas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif ekspor terhadap barang-barang China. Akibatnya, otoritas China berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS melalui diversifikasi cadangan devisa mereka. Selain itu, langkah-langkah stimulus moneter seperti pemotongan suku bunga dan persyaratan cadangan bank telah diberlakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Para analis memperkirakan bahwa proporsi cadangan emas China masih relatif rendah dibandingkan rata-rata global. Saat ini, hanya sekitar 8% cadangan China dikategorikan sebagai emas, sementara negara maju memiliki rata-rata 20%. Jika target 20% dicapai dengan laju pembelian saat ini, proses ini dapat memakan waktu sekitar tiga tahun.

Dari sudut pandang investor, aktivitas belanja emas oleh pemerintah China menunjukkan kecenderungan strategis untuk melindungi nilai mata uang nasional dan memperkuat stabilitas ekonomi global. Fenomena ini juga menandakan pergeseran paradigma dalam pengelolaan cadangan devisa, di mana emas semakin dianggap sebagai alat perlindungan dari volatilitas pasar modern. Dengan demikian, langkah China bisa menjadi pelajaran penting bagi negara-negara lain untuk lebih memperhatikan diversifikasi portofolio keuangan mereka.

more stories
See more