Pemerintah Indonesia terus memperkuat fondasi investasi nasional dengan langkah-langkah strategis. Salah satu inovasi yang diambil adalah melalui pengalihan kepemilikan saham pada institusi besar, guna mendukung stabilitas ekonomi. Berdasarkan peraturan baru, modal negara dialokasikan ke entitas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Pengalihan ini dilakukan melalui mekanisme penyertaan modal dari pemerintah ke BPI Danantara, sebagaimana disebutkan dalam regulasi terbaru yang diteken oleh Presiden Prabowo Subianto pada Maret 2025. Dalam dokumen tersebut, dicatat bahwa saham seri B milik PT Biro Klasifikasi Indonesia akan dipindahkan secara keseluruhan kepada BPI Danantara. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas investasi serta efisiensi operasional.

Selain itu, transformasi kepemilikan saham ini memberikan ruang bagi pemerintah untuk fokus pada pengawasan dan strategi jangka panjang. Setelah proses pengalihan selesai, negara tetap memegang kendali 1% saham berupa saham Seri A Dwiwarna pada PT Biro Klasifikasi Indonesia. Sementara itu, hak-hak terkait saham Seri B sepenuhnya beralih ke BPI Danantara. Struktur ini dirancang agar distribusi tanggung jawab lebih optimal antara kedua pihak.

Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya nasional demi kemajuan ekonomi. Dengan pengalihan saham yang cermat, diharapkan mampu menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini juga menjadi bukti nyata bagaimana regulasi dapat dimanfaatkan sebagai alat pendorong pembangunan nasional yang inklusif dan adil.