Pasar
Persiapan Strategis Krakatau Steel Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
2025-04-11
Jakarta – Emiten nasional yang bergerak di sektor baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), telah menyiapkan strategi matang untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks akibat kebijakan tarif ekspor dari Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini memperlihatkan ketahanan ekosistemnya melalui pengalaman bertahun-tahun dalam menjalani berbagai krisis ekonomi.

Siap Beradaptasi dengan Ketidakpastian Dunia

Berada di tengah arus global yang penuh gejolak, Krakatau Steel tidak hanya menunjukkan ketahanan tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap perubahan kondisi pasar. Meskipun tekanan eksternal seperti fluktuasi nilai tukar rupiah dan kebijakan perdagangan AS menjadi sorotan, KRAS yakin dapat melewati tantangan tersebut dengan langkah-langkah inovatif.

Strategi Menghadapi Dampak Kebijakan Tarif AS

Dalam diskusi acara Halal Bihalal dan Media Gathering KRAS, Direktur Utama KRAS menyampaikan bahwa dampak kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump tidak akan memberikan pengaruh signifikan pada operasional perusahaan. Pasalnya, kontribusi ekspor produk baja Indonesia ke AS hanya mencapai sekitar 18% dari total PDB nasional. Sementara itu, peluang ekspor ke negara-negara lain masih sangat besar.

KRAS percaya bahwa diversifikasi pasar adalah salah satu solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara tujuan ekspor. Dengan membuka pasar baru di Afrika, India, dan Pakistan, KRAS mampu mempertahankan posisi kuatnya di industri baja internasional. Langkah ini juga sesuai dengan prinsip mitigasi risiko yang selalu diterapkan dalam operasional perusahaan.

Mengelola Fluktuasi Mata Uang Secara Profesional

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat mencapai level Rp 17.000/US$ menjadi isu penting yang harus dihadapi oleh pelaku industri baja. Namun, KRAS sudah memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi situasi serupa, termasuk ketika nilai tukar rupiah turun drastis dari Rp 10.000 hingga Rp 16.000/US$ dalam beberapa dekade terakhir.

Menurut Direktur Utama KRAS, kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan nilai tukar mata uang sangat dipengaruhi oleh struktur manajemen risiko yang solid. Selain itu, KRAS terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan internal guna memastikan produktivitas tetap terjaga meskipun ada ketidakpastian eksternal.

Inovasi dan Efisiensi Sebagai Fokus Utama

Menghadapi ketidakpastian ekonomi global, KRAS memfokuskan diri pada dua aspek utama: inovasi dan efisiensi. Perusahaan terus berupaya meningkatkan produktivitas melalui penerapan teknologi canggih serta optimasi proses produksi. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas produk.

Selain itu, KRAS juga membuka kerja sama dengan mitra lokal maupun internasional untuk memperkuat rantai pasok. Kolaborasi dengan berbagai pihak diyakini dapat memberikan sinergi positif bagi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa mendatang. Dengan mindset yang lebih terbuka, KRAS siap menghadapi setiap tantangan dengan strategi yang komprehensif.

Ekspansi Pasar sebagai Upaya Mitigasi Risiko

Untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan AS, KRAS memprioritaskan ekspansi pasar ke wilayah-wilayah baru. Negara-negara di Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah menjadi fokus utama dalam upaya memperluas jaringan distribusi produk baja Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada pasar AS tetapi juga meningkatkan daya saing perusahaan di tingkat global.

KRAS juga aktif menjalin hubungan kerja sama dengan pemerintah dan lembaga internasional untuk mempermudah akses pasar. Dengan dukungan regulasi yang kondusif, KRAS berharap dapat terus berkembang menjadi pemain utama di industri baja dunia.

more stories
See more