Pasar
Penurunan Premi Asuransi Jiwa dan Umum di Awal Tahun 2025
2025-04-11

Industri asuransi di Indonesia menghadapi tantangan signifikan pada awal tahun 2025, terutama dengan penurunan premi dari sektor umum dan reasuransi jiwa. Faktor utama penyebabnya adalah perubahan regulasi serta inflasi medis yang meningkat pesat. Data terbaru menunjukkan bahwa nilai premi asuransi komersial secara keseluruhan turun hingga 0,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khusus untuk asuransi kesehatan, kebijakan baru dalam ekosistem asuransi menjadi salah satu alasan utama penurunan ini.

Dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (11/4/2025), Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan situasi ini lebih rinci. Menurut data yang dirilis oleh pihak OJK, pendapatan premi di industri asuransi umum mencapai Rp32,35 triliun, sementara sektor asuransi jiwa menyumbang Rp22,4 triliun. Produk endowment menjadi kontributor terbesar dalam premi asuransi jiwa, mencapai 30,71% dari total premi, disusul oleh produk asuransi kesehatan yang berkontribusi sekitar 24,2%.

Di sisi lain, lini usaha asuransi umum seperti harta benda dan properti tetap menjadi andalan. Kendati demikian, asuransi kesehatan mengalami penurunan premi yang cukup signifikan pada awal 2025. Hal ini dikaitkan dengan upaya repricing premi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan asuransi sebagai respons terhadap tingginya inflasi medis.

Situasi ini juga memengaruhi rasio klaim, yang menurun dari 97,5% pada 2023 menjadi 71,2% pada 2024. Namun, setelah memperhitungkan biaya operasional perusahaan asuransi, combine ratio masih berada di atas 100%. Ini menunjukkan bahwa tekanan finansial di sektor asuransi belum sepenuhnya teratasi.

Tingginya inflasi medis yang mencapai 10,1% pada 2024 menjadi salah satu faktor utama yang mendorong penyesuaian premi. Angka tersebut jauh melampaui inflasi umum, yang hanya sebesar 3% pada periode yang sama. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, BPJS Kesehatan, dan pelaku usaha di sektor kesehatan sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

Kondisi industri asuransi pada awal 2025 memberikan gambaran bahwa adaptasi terhadap perubahan ekonomi dan regulasi menjadi kunci keberlanjutan bisnis. Dengan adanya penyesuaian premi dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan stabilitas industri asuransi dapat dipertahankan tanpa merugikan nasabah maupun pelaku industri. Meskipun ada penurunan premi, langkah-langkah strategis diperlukan untuk memastikan perlindungan yang optimal bagi masyarakat.

more stories
See more