Pasar
Perkembangan Pasar Saham Indonesia di Tengah Kebijakan Tarif Impor AS
2025-04-11

Dalam beberapa bulan terakhir, pasar saham Indonesia menghadapi tantangan besar akibat kebijakan perdagangan yang dicanangkan oleh Amerika Serikat. Penurunan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menjadi perhatian utama para pelaku pasar. Investor asing tampaknya melakukan penjualan masif sejak awal tahun ini, menciptakan tekanan pada harga saham-saham unggulan di Indonesia.

Situação memburuk ketika pasar dibuka kembali setelah libur Hari Raya Idulfitri. Dampak dari tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump semakin menekan IHSG. Meskipun demikian, investor ritel domestik tetap menunjukkan dukungannya dengan melakukan pembelian secara aktif selama periode tersebut.

Penurunan IHSG dan Peran Investor Asing

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa sejak awal tahun, tren pasar saham nasional cenderung menurun. Salah satu faktor utama adalah aktivitas jual oleh investor asing yang cukup besar. Kondisi ini berdampak langsung pada harga saham-saham besar seperti Mandiri, BRI, BNI, dan BCA, yang mengalami penurunan tajam dibandingkan dengan awal tahun.

Kebijakan perdagangan baru dari Amerika Serikat menambah tekanan pada pasar saham Indonesia. Pada awal April 2025, IHSG mencatat penurunan terdalam, terutama ketika pasar dibuka kembali setelah liburan panjang. Aktivitas jual oleh investor asing meningkat drastis, dengan total net sell mencapai Rp 3,8 triliun pada tanggal 8 April. Hal ini mencerminkan ketidakpastian global yang mempengaruhi pasar modal Indonesia.

Respon Investor Ritel Domestik

Meskipun ada tekanan dari luar negeri, investor ritel domestik menunjukkan peran penting dalam menjaga stabilitas pasar. Mereka melihat peluang di tengah situasi yang tidak menentu ini. Data dari BEI menunjukkan bahwa pada hari pertama perdagangan setelah libur Lebaran, investor ritel domestik melakukan pembelian dengan nilai hingga Rp 3,9 triliun.

Investor lokal ini membantu mencegah penurunan lebih lanjut dari IHSG. Sebagai salah satu pilar utama likuiditas pasar, mereka menopang transaksi saat banyak investor asing memilih untuk keluar dari pasar saham Indonesia. Dukungan dari institusi domestik juga turut berkontribusi, meskipun dengan jumlah yang lebih kecil yaitu sekitar Rp 900 miliar. Ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan global terus berlangsung, partisipasi investor lokal tetap menjadi elemen penting dalam dinamika pasar modal Indonesia.

more stories
See more