Harga minyak global mengalami kenaikan tipis setelah pemerintah Amerika Serikat membuat keputusan penting yang berpotensi mempengaruhi pasokan minyak dunia. Presiden AS, Donald Trump, mencabut lisensi Chevron untuk beroperasi di Venezuela, langkah yang diperkirakan akan memperketat pasokan minyak. Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) AS naik seiring dengan ketidakpastian ini. Selain itu, faktor lain seperti stok bahan bakar AS dan potensi pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina juga mempengaruhi harga minyak.
Pada hari Rabu, 26 Februari, Presiden AS Donald Trump mengambil tindakan yang signifikan dengan mencabut lisensi yang memungkinkan perusahaan minyak Chevron beroperasi di Venezuela. Keputusan ini, yang awalnya diberikan oleh pendahulunya, Joe Biden, telah berdampak langsung pada produksi minyak global. Chevron, yang sebelumnya dapat mengekspor hingga 240.000 barel per hari, sekarang terhenti, mengganggu lebih dari 25% dari total produksi minyak Venezuela.
Keputusan ini mendorong harga minyak Brent naik $0,19 (0,3%) menjadi $72,72 per barel, sementara minyak mentah WTI AS naik $0,16 (0,2%) menjadi $68,78 per barel. Sebelumnya, kedua benchmark tersebut mencapai level terendah sejak 10 Desember 2024 karena kenaikan tak terduga dalam persediaan bahan bakar AS dan optimisme tentang potensi pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Trump juga menjanjikan pengisian kembali Cadangan Minyak Strategis AS (SPR), menyusul kritiknya terhadap kebijakan sebelumnya yang menggunakan cadangan tersebut untuk menurunkan harga bensin. Sementara itu, investor tetap fokus pada perkembangan pembicaraan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, dijadwalkan mengunjungi Washington pada hari Jumat untuk membahas perjanjian mineral tanah jarang, meskipun kesuksesannya bergantung pada bantuan AS yang berkelanjutan.
Data terbaru menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS minggu lalu, namun persediaan bensin dan distilat meningkat. Goldman Sachs mempertahankan prediksi rentang harga dasar minyak Brent antara $70-$85 per barel, didorong oleh dominasi komoditas dan keterjangkauan.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, kebijakan baru ini menyoroti kompleksitas geopolitik dalam industri minyak global. Kebijakan AS tidak hanya mempengaruhi ekonomi domestik tetapi juga memiliki dampak luas pada pasar minyak internasional. Ini menunjukkan betapa pentingnya stabilitas politik dan kebijakan yang bijaksana dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan minyak dunia.