Pasar
Penurunan Saham Perbankan: Dampak Eksternal dan Internal Terhadap IHSG
2025-03-04

Pada awal tahun 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa saham perbankan di Indonesia sedang mengalami tekanan yang signifikan. Hal ini berdampak pada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, faktor eksternal dan internal mempengaruhi situasi ini. Faktor eksternal meliputi perlambatan ekonomi global dan penguatan ekonomi Amerika Serikat, serta dampak kebijakan tarif. Sementara itu, faktor internal termasuk profil risiko kredit yang naik, tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam Wawancara RDK OJK, Selasa (4/3/2025): Penjelasan Lengkap Tentang Penurunan Saham Perbankan

Dalam konferensi pers RDK OJK pada Selasa (4/3/2025), Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa penurunan saham perbankan tidak dapat dipisahkan dari aksi jual yang dipengaruhi oleh risk appetite. Faktor-faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi global dan penguatan ekonomi AS telah berkontribusi terhadap situasi ini. Selain itu, pemotongan suku bunga The Fed yang terbatas membuat kita berada dalam masa suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama, sehingga dolar AS terus menguat dan mempengaruhi aset-aset berdenominasi rupiah, termasuk saham perbankan.

OJK mencatat bahwa profil risiko kredit pada awal tahun 2025 meningkat sedikit. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross per Januari 2025 naik 10 basis poin menjadi 2,18%. Rasio NPL net juga naik 5 basis poin menjadi 0,79%, sementara kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) naik 44 basis poin menjadi 9,72%. Meskipun demikian, menurut Dian Ediana Rae, rasio-rasio ini masih lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya dan bahkan di bawah level sebelum pandemi.

Berdasarkan informasi tersebut, Dian menyimpulkan bahwa meski ada peningkatan rasio NPL dan LAR secara bulanan, namun secara keseluruhan kondisi masih lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut perspektif seorang jurnalis, situasi ini menggarisbawahi pentingnya stabilitas ekonomi global dan kebijakan moneter yang tepat untuk menjaga stabilitas pasar saham. Selain itu, informasi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya diversifikasi investasi dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pasar saham. Ini membantu investor membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam mengelola portofolio mereka.

more stories
See more